Pesantren Tahfidz, Pesantren Kilat, Pesantren Kilat Romadhon, Baca Quran, Terawih di Rumah, Tarawih di Masjid, Tarawih di Mekkah, Juz satu, Juz Dua, Juz Tiga, Juz Empat, Juz Lima,

Gambar Kultum Sebelum Tarawih, juz satu, juz dua, juz tiga, juz empat, juz lima


Sholat Tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan. Dulu, banyak yang menganggap sholat ini sebagai ibadah yang panjang dan melelahkan, tetapi sekarang semakin banyak yang memahami keutamaan serta manfaat spiritualnya.
Tarawih bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan keberkahan di bulan yang suci ini.
Yuk, kita bahas lebih detail tentang Sholat Tarawih ini, mulai dari niat hingga tata cara pelaksanaannya!
Pengertian Sholat Tarawih
Jika mendengar kata “Tarawih”, mungkin yang terbayang adalah sholat panjang di malam Ramadhan.Namun, sebenarnya kata “Tarawih” berasal dari bahasa Arab, تَرْوِيْحَةٌ (tarwihah), yang berarti “istirahat sejenak”.
Para sahabat Nabi dahulu melaksanakan sholat ini dengan khusyuk dan lama, sehingga mereka beristirahat setelah setiap empat rakaat.
Dalam praktiknya, sholat Tarawih adalah bagian dari qiyamul lail yang dilakukan khusus di bulan Ramadhan. Ibadah ini bisa dilakukan secara berjamaah di masjid atau sendirian di rumah.
Meskipun bukan kewajiban, keutamaan sholat ini sangat besar, bahkan Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang melaksanakannya dengan iman dan penuh harapan kepada Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.
Niat Sholat Tarawih
Banyak yang bertanya, apakah niat sholat Tarawih harus diucapkan? Secara prinsip, niat cukup dalam hati, tetapi melafalkannya bisa membantu meningkatkan kekhusyukan. Berikut adalah niat sholat Tarawih sesuai dengan posisinya:
Sebagai Imam
Seorang imam memimpin jamaah dengan niat khusus. Lafalnya sebagai berikut:
Arab: أُصَلِّي سُنَّةَ التَّرَاوِيحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Ushallî sunnatat tarâwîhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imâman lillâhi taâlâ.
Artinya: “Saya niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat sebagai imam, karena Allah Ta’ala.”
Sebagai Makmum
Bagi yang mengikuti imam, berikut adalah niatnya:
Arab: أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.”
Sendirian
Bagi yang sholat sendiri, niatnya adalah:
Arab: اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Latin: Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.
Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”